Belum benar-benar malam, aku sudah diresahkan oleh pertanyaan yang menyusul untuk aku adukan pada Tuhan
Padahal baru saja, dingin air terasa begitu nikmat nan memikat, aku sudah berurusan denganmu lagi
Bagaimana ini, hati telah lelah menelaah, pada tiap bait yang dulu dilalui tanpa banyak basa basi, aku ingin itu dan kau inginkan juga.
Jika pada akhirnya tanganmu yang akan aku genggam, kenapa aku harus seresah ini dengan pertanyaan yang tiba-tiba mengetuk untuk masuk dan disajikan jawaban
Aku tak perlu lagi, menjawab. Sebab pada kalimat-kalimat yang selalu aku baca, tetaplah jadi milikmu, akan ada jalan menujumu rapi jika bukan maka sahabat apapun kau ingin miliki, jika bukan bagianmu, maka jalan yang kau siapkan, takkan membuatnya menujumu
Hampir bosan dengan kalimat itu
Memintamu, bukan perihal harus.
Tinggalkan komentar